Sabtu, 09 Maret 2013

Definisi Penilaian



DEFINISI PENILAIAN
      Definisi penilain sangat beragam .Namun demikian apabila ditarik garis merahnya pada intinya sebenarnya mengandunmg kesamaan ,yaitu untuk mnegambil suatu keputusan mengenai diri seseorang peserta didik.berikut definisi tentang penilaian yaitu :
      Gronlund(1985)mengemukakan bahwa penilaian adalah suatu proses yang sistematik dri pengumpulan ,analisis dan intrepretasi informasi /data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
      Pedoman penilaian yang dikeluarkan Depdiknas pada tahun1994 dinyatakan bahwa penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh ,menganalisis ,menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis ,berkesinambungan,sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan .
      Suharsimi Arikunto (1987:3) membedakannya menjadi sebagai berikut :mengukur adalah membandingkan sesuatuvdengan satu ukuran.Pengukuran bersifat kuantitatif.Menilai adalah mengambil suatu keputusan tehadap sesuatu dengan ukuran baik buruk.Penilain tersebut bersifat kualitatif .Mengadakan penilaian meliputi kedua langkah diatas,yakni :mengukur dan menilai.

pengertian Penilaian
penilaian adalah ahli-bahasa dari istilah assessment ,bukan ahli –bahasa dari istilah evaluation (evaluasi).Kedua istilah ini (penilaian /assessment dan evaluasi /evaluation sebenarnya memiliki kesamaan dan perbedaan .persamaannya yaitu keduanya mempunyai pengerian menilai ,atau mementukan nilai sesuatu.adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya .penilaian (assessment )digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal,yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan seperti guru mrnilai hasil belajar murid ,atau supervisor menilai guru.
penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek,seperti baik-buruk,efektif-tidak efektif,berhasil-tidak berhasil dan semacamnya ,sesuai dengan karakteristik atau tolak ukuryang telah ditetapkan sebelumnya.

UNSUR-UNSUR PENILAIAN
Dalam penilaian ada empat unsur pokok yaitu:
      Objek yang akan dinilai
      Kriteria sebagai tolak ukur
      Data tentang objek yang dinilai
      Pertimbangan keputusan (judgemen )

Penilaian Tertulis 
Bentuk penilain ini dilaksanakan ,manakala respon atau jawaban yang kita kehendaki berbentuk bahasa tulisan .Jadi anak dituntut untuk menulisan argumen-argumen jawabanya secara tertulis.
Tes Tertulis Uraian
      Terbatas/ Tertutup
      Bebas/ Terbuka
Tes Tertulis Objektif :
      Pilihan Ganda
      Benar-Salah
      Menjodohkan
      Isian singkat

Penilaian Tindakan atau Perbuatan

Penilain berbentuk tindakan menurut Wayan Nurjkancana (1987:26) adalah jawaban atau respon yang diberikan oleh anak berbentuk tingkah laku.

Penilaian non tes meliputi
      Skala sikap
      Daftar Cek
      Kuesioner
      Studi Kasu
      Portopoli

Tujuan Penilaian Proses dan Hasil belajar
Sedangkan Balitbang Depdiknas (2006: 3) secara rinci menyatakan bahwa tujuan asesmen proses dan hasil belajar adalah:
a)  Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah    proses pembelajaran berlangsung.
b) Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
c) Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
d) Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
e)  Untuk memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru.
f)  Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan. 

Prinsip Penilaian Proses dan Hasil belajar
Prinsip adalah sesuatu yang harus dijadikan pedoman. Prinsip asesmen pembelajaran adalah patokan yang harus dipedomani oleh guru dalam melakukan asesmen proses dan hasil belajar. Ada beberapa prinsip dasar asesmen pembelajaran yang harus dipedomani seperti berikut ini.
a)   Memandang asesmen dan kegiatan pembelajaran secara terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses pembelajaran.
b)  Mengembangkan tugas-tugas asesmen yang bermakna, terkait langsung dengan kehidupan nyata.
c)  Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat asesmen sebagai evaluasi diri siswa.
d)  Melakukan berbagai strategi asesmen di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
e)    Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
f)  Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
g)  Menggunakan teknik  dan instrument asesmen yang bervariasi. Asesmen kelas dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran sehari-hari sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
h) Melakukan asesmen secara berkesinambungan terhadap semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk tes formatif dan sumatif
Kriteria instrument
Disamping prinsip-prinsip seperti tersebut di atas, Balitbang Depdiknas (2006 : 4) dan Slameto (2005) menyatakan bahwa dalam penilaian proses dan hasil belajar, instrument asesmen harus memenuhi kriteria instrumen yang baik. Kriteria tersebut yakni:
            1)      Sahih (valid)
            2)      Terandalkan (reliable)



Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Setidaknya ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan,

1.  Penilaian  Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja (Performance assessment atau performance-based assessment) merupakan jenis penilaian yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan, dan keterampilan yang mereka miliki dalam berbagai konteks.

2. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilakukan, beberapa contoh tes yang telah selesai dilakukan, berbagai keterangan-keterangan yang diperoleh peserta didik, keselarasan antara pembelajaran dan tujuan spesifik yang telah dirumuskan, contoh-contoh hasil pekerjaannya sehari-hari, evaluasi diri terhadap perkembangan pembelajaran dan hasil observasi guru. 

3.Penilaian Sikap
      Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
      objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut. Sikap terhadap materi pelajaran, sikap terhadap guru/pengajar, sikap terhadap proses pembelajaran, sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.  Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi, daftar chek, skala sikap, buku harian, angket, ungkapan perasaan, catatan anekdot, dan lain lain.

4. penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalan priode atau waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dri perencanaan ,pengumpulan data ,pengorganisasian ,pengelolahan dan penyajian data.Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman ,kemampuan mengaplikasikan ,kemampuan penyelidikan ,dan kemampuan menginformasikan sesuatu yang jelas.
Dalam penilaian proyek setidakanya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1.      Kemampuan mengelolah : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik ,mencari informasi ,dan mengelolah waktu dalam mengumpulkan data serta penulisan laporan
2. Relevansi : Kesesuaian dengan mata pelajaran ,dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan ,pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran
3.  Keaslian : Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya ,dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik berupa tujan dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

5. Pernilaian Produk
Penilaian produk merupakan ragam penilaian untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat produk tertentu, seperti : teknologi tepat guna, karya seni, keramik, lukisan dan lain-lain. Penilaian produk dapat digunakan untuk menilai proses maupun hasil belajar siswa.
Pengembangan produk meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan produk dan tahap penilaian produk.

6. Penilaian  diri (self assessment)
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan utama Penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses pembelajaran.
            Ada beberapa jenis penilaian diri
            a) penilaian langsung dan spesifik
            b) penilaian tidak langsung dan holistik
            c) penilaian sosial-afektif

Prosedur Penilaian proses dan hasil belajar
Prosedur penilaian proses dan hasil belajar meliputi :
      penetapan indikator pencapaian kompetensi
      penetapan kriteria ketuntasan belajar
      pemetaan standar kompetensi
      kompetensi dasar dan indikator, dan
      penetapan teknik  penilaian.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar